Rabu, 02 Agustus 2017

PEMROGRAMAN DASAR



1.2. Algoritma
Kecepatan sebuah solusi sangat tergantung dari besar kecilnya instansiasi masalah. Sebuah masalah dengan instansiasi yang kecil dapat dicari solusinya dengan cepat dan mudah. Pada contoh pencarian nilai tertinggi di atas, pencarian solusi dapat dilakukan dengan relatif cepat karena instansiasi masalahnya kecil. Bayangkan jika banyaknya nilai dalam daftar lebih dari 500 item nilai, tentunya proses pencarian nilai tertinggi menjadi lebih lama.
Untuk menyelesaikan sebuah masalah, diperlukan prosedur yang terdiri dari langkah-langkah yang harus dijalankan untuk menghasilkan solusi.  Prosedur ini yang berisi langkah-langkah ini disebut dengan algoritma. Dalam kalimat yang berbeda, algoritma dapat dijabarkan sebagai deretan instruksi yang jelas untuk memecahkan masalah, yaitu umtuk memperoleh keluaran dari suatu masukan dalam jumlah waktu yang terbatas.
Pada dasarnya, setiap hari setiap manusia telah menerapkan algoritma untuk menyelesaikan permasalahan, meskipun tidak secara jelas disebut sebagai algoritma.  Contohnya, update status di facebook, menginstall aplikasi android, melakukan panggilan video pada Whatsapp.
Contoh Algoritma update status di facebook
1.       Klik pada isian “apa yang anda pikirkan”
2.      Ketikkan status yang diinginkan
3.       Tambahkan pelengkap seperti foto, penanda lokasi, dan sebagainya
4.      Klik kirim
Kata algoritma berasal dari algorism. Algorism merupakan ahli matematika muslim yang terkenal bernama Abu Ja’far Muhammad ibn Musa Al-Khowarizmi. Lidah orang barat mengucapkan al-khowarizmi sebagai algorism. Alkhowarizmi menulis buku Kitab al-Jabr wa al-Muqabala. Dari buku inilah muncul istilah aljabar.
Perubahan kata algorism menjadi algorithm muncul Karena sering terjadi salah sebut dengan arithmetic sehingga akhiran “sm” menjadi “thm”. Seiring dengan makin lumrahnya perhitungan dengan angka Arab, maka berangsur-angsur kata algorithm dipakai sebagai metode komputasi secara umum.
Sebagai langkah untuk menyelesaikan masalah, sebuah algoritma harus memiliki 5 buah prinsip penting yaitu:
1.       Algoritma harus berhenti setelah mengerjakan sejumlah langkah terbatas. Contohnya, “berjalanlah mengelilingi lingkaran”. Apabila tidak dibatasi berapa kali berjalan mengelilingi lingkaran, maka proses akan terus berjalan tanpa henti.
2.      Setiap langkah harus didefinisikan secara jelas dan tidak memiliki pemahaman yang ambigu. Contohnya, “diamkan air dalam waktu yang lama”. Kata “waktu yang lama” tidak jelas dan memiliki pemahaman yang ambigu. Bandingkan dengan  kalimat “diamkan air dalam waktu 24 jam”
3.       Algoritma memiliki nol atau lebih masukan (input). Masukan adalah nilai yang diberikan kepada algoritma untuk diproses. Contohnya, dalam menghitung luas persegi panjang terdapat dua input yaitu panjang dan lebar.
4.      Algoritma memiliki nol atau lebih keluaran (output). Output merupakan nilai yang diperoleh dari proses pengolahan input. Contohnya, dari penjumlahan 4 sisi diperoleh output berupa keliling bujur sangkar.
5.       Algoritma harus efektif. Setiap langkah harus sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam sejumlah waktu yang masuk akal. Contohnya, Menghitung luas persegi panjang cukup dengan panjang dikalikan lebar (p x l). Meskipun proses perhitungan dengan ((2 x p):2) + ((2 x l):2) menghasilkan nilai yang sama, tetapi proses ini tidak efektif.



1.3. Notasi Algoritmik
Di dalam pemrograman, rancangan pemecahan masalah lebih ditekankan untuk merumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan. Setelah langkah tersebut dirumuskan, barulah kode program dituliskan sebagai aktivitas akhir. Rancangan pemecahan masalah ini tidak bergantung pada bahasa pemrograman maupun komputer yang akan yang digunakan. Rancangan ini ditulis dalam notasi diskriptif yang dikenal dengan notasi algoritmik.
Notasi algoritmik bukan merupakan bahasa pemrograman, sehingga siapapun dapat membuatnya dengan bentuk yang berbeda-beda. Namun prinsip utama dalam notasi algoritmik adalah harus mudah dibaca dan dipahami.
Terdapat beberapa notasi yang dapat digunakan untuk menuliskan notasi algoritmik. Berikut adalah beberapa notasi algoritmik yang diimplementasikan untuk menjabarkan algoritma penghitungan luas sebuah persegi panjang
1.       Notasi 1 : Menggunakan kalimat deskriptif
Dalam notasi ini, setiap langkah dijelaskan dengan kalimat yang jelas. Setiap dimulai dengan kata kerja seperti hitung, baca, tampilkan, dan sebagainya. Notasi ini baik untuk orang awam, tetapi cenderung sulit diterjemahkan langsung dalam bahasa pemrograman
Contoh:
PROGRAM hitung_luas_persegi_panjang

ALGORITMA
1.  Masukkan panjang
2.  Masukkan lebar
3.  Kalikan panjang dan lebar
4.  Tampilkan hasil perkalian
 




1 komentar:

  1. Thanks for info, dont forget to visit in my web https://bit.ly/2OIvCMY

    BalasHapus